Rabu, 07 Desember 2011

Mengenal Calon Debitur Melalui Analisa Laporan Keuangan


JAKARTA – Asbanda bersama BPD seluruh Indonesia berupaya terus membuat terobosan produk tabungan maupun kredit, serta peningkatan service excellence. Upaya ini ditempuh untuk menyiasati persaingan di sektor perbankan yang makin ketat dan berat.
“Saya harus katakan berat karena sekarang semua bank, besar maupun kecil, memasuki pasar yang sama. Produk yang hampir sama. Kalau kita tidak berubah menghadapi persaingan ini akan tersingkir,” kata Nazwar Nazir, Direktur Eksekutif Asbanda, saat memberikan sambutan pembukaan Workshop Analisa Laporan Keuangan dan Cashflow Analysis di Asbanda HRD Center, Jakarta, Senin, 18/4.
Menurut Datuk, demikian Nazwar biasa disapa, persaingan ini akan dimenangkan bank yang mampu meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah. Banyak cara yang dapat dipergunakan untuk memuaskan dan membuat nasabah menjadi loyal. Sekarang, tinggal bagaimana BPD menyusun strategi untuk memperkuat kualitas layanannya.
Peningkatan kualitas SDM di bidang kredit merupakan salah satu cara yang perlu digunakan untuk memenangkan persaingan. Pelatihan Analisa Laporan Keuangan dan Cashflow Analysis dapat memberikan bekal kepada pegawai BPD agar mengenali betul calon debitur.
Sebanyak 13 peserta dari lima BPD akan mendapatkan pengetahuan mengenai pengertian, tujuan, serta kegunaan laporan arus kas dan sumber pendanaan arus kas. Materi studi kasus analisa laporan keuangan dengan menggunakan metode analisa arus kas akan membantu peserta dalam mengidentifikasi arus kas dengan tepat.
Peserta juga dapat mengenal teknik-teknik analisa laporan keuangan dengan menggunakan analisa rasio, analisa vertikal dan horizontal. Dengan begitu, peserta dapat menyimpulkan layak tidaknya suatu proposal permohonan kredit dari sisi analisa kuantitatif.